tulisan ini sudah lama tersimpan di draft dan tiba tiba teringat saat memposting kabar seorang anak kecil yang masuk RS Jiwa karena ambisi ibu nya yang ingin anak nya pintar… mirissss banget dan tiba2 teringat tulisan yang belum selesai ini…
akhirnya dilanjutkan laah tulisan ini….. ini diaaaa…..
dari duluuuu…. buat aku Ranking itu GAK PENTING…yaaa itu pendapatku… bisa jadi karena memang dikeluarga ku mama dan papa ku tidak pernah menuntut ku untuk juara kelas.. yang selalu diingatkan alm mama adalah harus rajin, harus belajar, gak boleh curang dengan menyontek… itu selalu yangdi ulang ulang dari mulai aku masih SD sd SMA.
tapi alhamdulilah dari kelas 1 SD sd kelas 6 SD aku selalu mendapat kan 3 besar dikelas… tapi…. saat SMP alm mama malah menyuruh aku untuk aktif di kegiatan sekolah… karena memang aku anak nya sangat tomboy dan suka tantangan maka Pramuka yg aku pilih untuk ekstrakulikuler. dan itu gak tanggung tanggung, kebetulan SMP ku pramuka nya sangat sangat aktif. bisa setiap bulan aku ikut perlombaan gerak jalan dan biasanya selalu menjadi juara.. minimal juara 3. setiap bulan juga ada camping … sampai sampai kulitku hitam legam karena selalu terpapar matahari. dan aku sangat menikmati nya….. sampai sampai…. NEM ku saat lulus SMP sangat2 jeblok karena 2 hari sebelum EBTANAS aku masih camping dan mama ku tidak marah walaupun kecewa karena akhirnya tidak bisa masuk SMA yang diinginkannya.. alhasil aku harus masuk SMA yang jauuuuh dulu di kelas 1 untuk kemudian pindah ke SMA favorite di kelas 2 nya…
Tapi mama selalu memotivasi ku terus untuk aktif organisasi, mama suport aku untuk siap untuk semua kegiatan di SMA, walaupun bila aku harus keluar malam maka harus ada seorang Akram yang harus menjemput ku… kenapa Akram ? gak tau knapa.. tapi izin keluar malam hanya bisa aku dapat bila yang menjemput ku adalah Akram. pacaran ya sama Akram..? gak…. Akram anak yg baik dan keluarga nya juga sangat baik kepada ku sampai saat ini .., alhamdulilah Akram menikah dengan sahabat dan kakak yang sangat aku sayangi…. mba Tikky… ( miss U both…. ama2 di jakarta tapi jarang banget ketemu dengan mereka )
Saat kuliah pun aku aktif di HMI dan pernah menjadi ketua Kohati di FE USU kampus ku tercinta… dan sampai saat ini manfaat aktif di organisasi aku rasakan … salah satu nya adalah bertemu dengan suami ku jg dari organisasi HMI walau pun dengan cara yang tidak disangka sangka setelah tidak bertemu 4 tahun dan tanpa proses berpacaran..bertemu kembali selama 7 hari taaruf langsung dilamar dan 3 bulan kemudian kami menikah… hihihi gak ada hubungannya sama cerita ini sih
manfaat aktif organisasi membuat aku jadi bisa lebih luwes berteman walaupun dengan orang yang baru pertama bertemu. ingat pesan kakak kelas ku kak Melda , dek kalau mau dikenal orang… senyum aja sama siapa aja yg ketemu sama kita, kalau tiap hari kita senyumin dan di sapa assalammualaikum… masak dia gak nyari tau…. siapa sih orang yang ramah dan tiap hari senyum sama aku…. benar benar luar biasa ilmu ini… dan terbukti kadang kadang aku lupa nama orang eh si orang itu yang negur manggil aku…
saat ini hal seperti ini juga aku terapkan ke anak anak ku… dari awal aku tidak menuntut untuk mereka harus juara kelas… tapi perintah belajar tetap di seru kan setiap hari… berulang ulang aku tekan kan ke mereka… TIDAK ADA ANAK YANG BODOH… YANG ADA ADALAH ANAK MALAS SEHINGGA HASILNYA DIA AKAN MASUK KE URUTAN ANAK YANG TERLIHAT BODOH …
maka yang aku ulaaaang terus ke anak anak adalah…. mama gak liat hasil … yang mama liat PROSES… nah belajar adalah bagian dari Proses.. dan memang anak anak ku tidak ada yang juara kelas… tapi aku tetap bangga pada mereka…
walaupun kadang kadang ada iri terselip saat ibu2 menceritakan anak nya yang ranking dan selalu dapat nilai bagus. tapi aku selalu menghalau rasa itu karena aku melihat banyak bukti… yaa banyak sekali bukti….
banyak teman2 ku yg dulu sangat pintar tapi ternyata ya hidup nya begitu bgitu saja.. ada teman ku yg dulu gak pinter pinter amat tapi sekaramg sudah menjadi orang sukses … ada yang aku kenal suka banget bikin kopekan ( tau artinya? itu loh contekan yang di tulis di kertas kecil yang panjang terus dilipat2 sampai kecil ..) sekarang sudah jdi pegawai pemerintah yang jg sukses secara ekonomi.. yaaa rangking gak menentukan keberhasilan anak di masyarakat dan kehidupannya kelak
Al faidz anak pertama ku tidak pernah rangking kelas, tapi yang aku tau dia selalu diajak guru guru untuk setiap kegiatan, sampai sampai ada yang komen, apa gak ada anak lain? hahaha… beberapa guru juga laporan ke aku kalau mereka ada msalah dengan Hape dan gadget pasti yang di cari anak ku.. dan faidz sudah membuktikan prestasi nya di bidang Ilmu Komputer kemarin… masih teringat kata katanya.. “maaa… abang belum ada piala, abang pengen punya prestasi.. bola udh gak boleh karena mau UN…” aku cuma bilang .. prestasi itu abang dapat kalau abang tekun dengan hal yang abang suka, cari minat abang kemana… ikuti… pelajari….
Alhamdulilah minggu kemarin Faidz berhasil mewujudkan keinginannya… Juara I diraih dan piala idamannya pun dibawa pulang plus uang tunai 750.000 .
buat orang lain mungkin ini prestasi yang biasa biasa saja.. tapi buat aku ini adalah usaha dan pembuktian dari seorang anak untuk diri nya sendiri ….
untuk anak2 ku yang lain pun aku tetap menerapkan hal yang sama… dan aku yakin bahwa anak anak itu jangan dipaksa untuk belajar… jangan dipaksa untuk les ini itu… jangan dipaksa untuk bisa rangking karena kebanggaan dan prestasi itu bukan hanya karena mereka rangking kelas..
ada teman ku yang masa muda nya benar benar dihabiskan nya hanya untuk belajar dan belajar dan tidak BERSOSIALISASI…. jadi apa dia sekarang? sukses ? gak jugaaa….. saat masa tua nya sekarang dia butuh teman dia baru sadar dia tidak punya teman…. saat hidupnya mulai kesepian karena sudah pensiun dia mulai mencari cari teman lamanya… dan semua teman nya lupa padanya karena dia tidak dikenal dulu…
trus apa salah orang yang rangking? yaa gak laaah….. tapi jangan menganggap sepele yaa anak anak yang tidak rangking yaaaa…