MENGIKHLASKAN RUGI

profit-and-loss

 

lagi lagi membahas soal RUGI…. ini gara gara beberapa orang japri dan inbox di facebook mempertanyakan tulisan ku sebelum nya.

mba ita masak sih tiap tahun harus siap rugi..?

apakah perlu mempersiapkan dana khusus untuk menanggulangi si rugi ini?

mana ada pedagang yang mau rugi mbaa….

aku gak setuju mba dengan tulisan mb ita… knapa kita gak ikhtiar semampu kita supaya si rugi itu gak datang?

itu sebagian komen komen langsung, dan aku berterima kasih banget atas komen2 seperti ini.. karena hasil diskusi ku dengan mereka mereka mendatangkan ilmu baru buat ku..

Tidak selamanya usaha yang di jalani yang membawa keuntungan tetap menguntungkan selamanya. Kerugian juga akan mengiringi perjalanan usaha dan bermasalah pada keuangan usaha tersebut.

waktu dulu aku masih kuliah di FE USU jurusan manajemen , ada satu ilmu manajemen yang di sebut manajemen resiko.

Manajemen merupakan salah satu ilmu yang berfungsi untuk mengatur jalannya sebuah perusahaan atau usaha. Sebagai ilmu, manajemen terbagi menjadi beberapa bagian, salah satunya adalah manajemen risiko.

Manajemen risiko sebenarnya tidak hanya diterapkan pada perusahaan, tapi juga dalam kehidupan pribadi pun dapat diaplikasikan.

Pola pengaturan manajemen risiko memiliki sasaran. Sasaran yang ditujunya, yaitu meminimalisasi segala risiko yang berhubungan dengan bidang atau usaha yang telah diambil atau dipilih pada tingkat yang dapat diterima dengan baik.

Hal tersebut dapat berbentuk segala jenis ancaman yang bisa diakibatkan oleh banyak faktor, misalnya faktor lingkungan, faktor teknologi, faktor manusia, faktor organisasi, dan faktor politik. Selain itu, realisasi manajemen risiko melibatkan sumber daya manusia.

Tetap waspada terhadap perubahan kondisi pasar dan waspada terhadap kegiatan pesaing potensial usaha anda yang mungkin dapat membuat seluruh pelanggan anda beralih kepadanya.

Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang.

udah segitu aja teori nya… kita gak perlu bahas ilmu manajemennya secara mendalam.. biarlah mereka2 yang masih rajin kuliah saja yang membahasnya…  hihihi edisi malas berfikir #khasnyaemak2

nah jelaskan bahwa usaha apapun pasti ada resiko rugi…

kalau kita terlalu mencemaskan rugi… maka kita gak akan kemana2… sering dong dengar orang ngeluh.. aku pengen banget usaha tapi kog gak jalan jalan yaa… ya jelas gak jalan, hitungannya terlalu ribet.. belum mulai aja usaha hitungan resiko rugi nya sudah menakutkan.. batal lagi deh usaha nyaaa..

ketakutan ketakutan akan rugi ini perlu di manage… mental harus disiapkan…

ilustrasi ringan berikut semoga bisa memberi gambaran bahwa rugi itu sebenarnya bukan rugi… tapi keuntungan yang berkurang…. ( baca 2 x supaya faham kalimat ini..)

si A mengelurkan modal awal 500.000 untuk memulai usahanya.. dia membeli baju baju di tanah abang dapatlah 5 pc baju. modal 1 baju 100rb.  langsung dijual dong …dengan keuntungan 1 baju nya  25rb.  ternyata yang laku cuma 4 dan uang yang di peroleh menjadi 500.000 . ( sampai disini faham kan?) uang 500rb itu dibelikan baju lagi dapat lagi 5pc . dijual lagi dan lagi lagi lakunya cuma 4 pc doang… dapat uang 500rb lagi kan?  sekarang dia beli baju lg dapat 5 pc lagi….

nah modal si A sekarang dalam bentuk barang jadi berapa?  modal si A menjadi  7 baju seharga modal 700.000 ( 5 pc baju yg baru dibeli lagi dan 2 pc sisa baju yang gak laku)

sampai disini keuntungan si A sudah 200rb kan?

asumsinya bila dia menjual lagi baju2 nya.. kemudian lagi2 yang laku cuma 4 maka dia akan mendapatkan kembali uang 500rb nya. dan karena dia merasa 2 baju yang gak laku setelah 3 periode dia mau jual di bawah harga modal menjadi hanya 75rb saja… apakah ini disebut rugi???

kita hitung lagi yaaa…

4 baju x 125rb = 500rb

2 baju x 75rb = 150rb

masih sisa 1 baju dengan modal 100rb dari periode ke 3 yang belum laku..

ini yang dimaksud dengan : keuntungan yang berkurang… bukan rugiiiiiii

ini baru hitungan ringan dari 5 pc baju doang… bagaimana dengan kita yang sudah menjual puluhan bahkan ratusan pc baju…??

dan hanya karena ada 35pc baju atau 50 pc baju yang di tolak produsen karena sudah kadaluarsa masa returnya kemudian kita harus teriak dan menangisi kerugian kita??? Gak lagi deh yaaa abis  baca tulisan ini …

disini dibutuhkan kejelian… kecerdasan dan keihlasan….

saat banyak barang yang gak laku kita menuntut orang orang sekitar kita untuk mengerti dan mengasihani kita? dan saat barang laris manis kita semyu, dan menikmati sendiri .. please deh

masih  tidak mau menjual di bawah harga modal karena takut RUGI…..???padahal bisa jadi semua itu adalah keuntungan kita yang berkurang… sedikiiiiiit..

masih gak ikhlas juga jual di bawah modal???

naah 1 solusi yang paling ampuh adalah men sedekahkan  baju tersebut dan rugi itu akan lenyap berganti pahala dan rizki yang akan di ganti Allah dengan yang lebih baik….

bila sudah sampai di pembahasan sedekah… maka matematika Allah lah yang akan bermain…

so……. ? cukup yaa kita bahas soal rugi merugi ini….

insya Allah tulisan ini bisa menenangkan hati teman2 yang masih belum siap mental untuk RUGI….

You may also like